Lompat ke isi utama

Berita

Galeh Akbar Tanjung: Kenapa Ada SKPP?

Galeh Akbar Tanjung: Kenapa Ada SKPP?

Balikpapan, Bawaslu Kaltim – Bawaslu mempunyai tugas besar untuk mengawal tahapan pemilu maupun pemilihan. Namun Bawaslu hadir bukan hanya pada saat tahapan pemilu maupun pemilihan. Di luar tahapan tersebut ada agenda yang harus dikerjakan oleh Bawaslu. Salah satunya adalah menciptakan pengawasan partisipatif melalui Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP).

Alumni SKPP diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan Bawaslu dengan cara menyampaikan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama mengikuti SKPP. Penyampaian tersebut bisa dimulai dari lingkungan terdekat sampai ke masyakat yang lebih luas agar semakin banyak orang memahami pemilu maupun pemilihan yang berkualitas. Dengan demikian masyarakat mempunyai kesadaran untuk mengontrol penyelenggaraan pemilu maupun pemilihan.

Hal itu disampaikan oleh Kordiv. Pengawasan dan Hubal Bawaslu Kalimantan Timur, Galeh Akbar Tanjung saat memberikan pengarahan dalam acara diskusi calon peserta SKPP di Bawaslu Balikpapan. Diskusi yang dilaksanakan secara daring tersebut juga dihadiri oleh pimpinan Bawaslu Balikpapan.

Lebih lanjut, Galeh menjelaskan perlunya jaring pengaman demokrasi untuk melindungi demokrasi dari tindak kecurangan dan politik uang sebagai perusak utama demokrasi. Namun keberadaan Bawaslu sebagai bagian dari jaring pengaman demokrasi tersebut tidak bisa bekerja sendirian.

“ Bawaslu menyadari keterbatasan sumber daya manusia. Jumlah petugas pengawasan tidak bisa menjangkau semua ruang. Oleh karena itu perlu keterlibatan masyarakat. Kalau masyarakat takut melaporkan maka bisa memberikan informasi yang bisa ditindaklanjuti oleh Bawaslu, “ ujarnya.

Galeh juga menyampaikan pesan kepada peserta diskusi setelah mengikuti SKPP nanti. Dia berharap agar ilmu dan pengetahuan yang disampaikan dalam SKPP dapat berguna di masa yang akan datang. Tentu saja dalam upaya untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

“ Kami (Bawaslu) cuma menyampaikan ilmu dan pengetahuan yang belum didapatkan ditempat lain. Ilmu dan pengetahuan itu jadikanlah bekal untuk masa depanmu. Kalau jadi politisi ya jadilah politisi yang baik. Kalau jadi penyelenggara ya jadilah penyelenggara yang berintegritas. Kalau jadi masyarakat ya jadilah masyarakat yang peduli atau melek demokrasi, “ pesan Galeh kepada peserta diskusi. (*)